Web Statis vs Web Dinamis


Setiap data ataupun informasi yang disajikan dan di-share melalui jaringan internet berasal dari sebuah server yang disebut web server. Data ataupun informasi tersebut bisa dibaca dari sisi pengguna/client dengan menggunakan web browser yang disajikan dengan menggunakan bahasa HTML. Sehingga HTML sering disebut sebagai bahasa dengan client side scriptingClient-side Scripting, yaitu jenis script yg dieksekusi di sisi client. Script diterjemahkan oleh web browser. Contoh bahasa pemrogramannya : Javascript atau Action Script

Content web yang disajikan dengan menggunakan HTML umumnya bersifat statis, yaitu hanya bisa dibaca oleh client, tanpa bisa memberikan respon apapun atau merubahnya. Agar content web dapat dimanipulasi oleh client, maka website yang dibangun harus menyediakan interface yang memfasilitasi client untuk melakukan operasi data pada web site tersebut. Web site yang menyediakan interface bagu client untuk melakukan operasi manipulasi data, maka web tersebut dikategorikan ke dalam web dimanis karena content dipengaruhi oleh respon yang diberikan oleh client. Bahasa yang dapat digunakan untuk melakukan operasi manipulasi terhadap data yang disimpan pada server adalah PHP, sehingga PHP dikenal untuk melakukan server side scripting.

Oleh karena itu web dikategorikan menjadi dua jenis yaitu :

  1. Web statis, yaitu website yang isinya tidak akan mengalami perubahan apabila web developer tidak mengubahnya. Perubahan tersebut dapat dilakukan dengan mengubah source code-nya. Website statis tidak interaktif dengan user, sehingga user hanya dapat menampilkan/melihat isi web tanpa dapat berkontribusi.
  2. Web dinamis, yaitu website yang ininya dapat berubah tanpa melakukan perubahan pada souce code-nya. Perubahan bisa dipicu oleh data masukan dari user melalui user interface yang disediakan website.

Download materi.

 


Leave a Reply